Tragedi di Lapangan Sepak Bola: Ponisin Tewas Akibat Peluru Nyasar

Senin, 03 Maret 2025 | 19:09:57 WIB
Tragedi di Lapangan Sepak Bola: Ponisin Tewas Akibat Peluru Nyasar

JAKARTA - Sebuah insiden tragis menimpa seorang pemain sepak bola saat pertandingan rutin di Kecamatan Kalibaru. Ponisin, pria berusia 40 tahun, yang dikenal sebagai seorang pekerja servis elektronik dan pemain tim sepak bola Gaskal United 1995 Kalibaru, tewas setelah terkena peluru nyasar pada Jumat sore 28 Februari 2025.

Insiden ini terjadi saat Ponisin dan rekan-rekannya tengah menjalani latihan rutin di lapangan sepak bola setempat. Suasana pada hari itu terbilang tenang, dan tidak ada tanda-tanda akan terjadinya insiden mengerikan tersebut. Namun, sekitar pukul 5 sore, situasi berubah mencekam ketika terdengar suara letusan senapan angin.

Dandi Agus, salah seorang rekan Ponisin, menuturkan kronologi kejadian. "Hari Jumat adalah jadwal latihan kami dengan Ponisin. Tidak ada firasat apapun. Kami latihan bareng dan kejadiannya berlangsung cepat sekali," jelas Dandi kepada TribunJatim.com.

Menurut penuturan Dandi, saat seluruh pemain dihentikan sejenak karena terjadi pelanggaran, tembakan melesat dan mengenai Ponisin, yang kala itu bermain di lini tengah. "Tiba-tiba ada suara seperti senapan angin. Korban langsung megangin kepala dan roboh," tambah Dandi dengan nada sedih.

Setelah insiden terjadi, Ponisin segera dibawa ke puskesmas terdekat dan kemudian dirujuk ke rumah sakit di Krikilan, Glenmore. Meski telah memperoleh penanganan medis, tragisnya, nyawa Ponisin tidak dapat diselamatkan. Tembakan tersebut mengenai bagian mata, yang pada akhirnya menyebabkan kematian Ponisin pada Minggu (2/3/2025) pukul 12 siang.

Melihat nasib tragis menimpa rekan mereka, para pemain lain yang berada di lokasi berusaha mencari pelaku. Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil. "Kami sempat nyari, tapi di sekitar lokasi tidak ada yang merasa atau mengakui. Mungkin gara-gara takut atau gimana," ujar Dandi menjelaskan.

Menurut informasi yang diterima, pihak kepolisian setempat mulai melakukan penelusuran pada malam hari setelah kejadian. Berdasarkan penelusuran tersebut, terduga pelaku akhirnya berhasil ditemukan. Hingga saat ini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak berwajib untuk memastikan motif serta memastikan pelaku bertanggung jawab atas insiden mematikan ini.

Insiden tragis ini menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan rekan-rekan Ponisin. Banyak yang berharap pelaku segera tertangkap dan mendapatkan hukuman setimpal. Insiden ini juga meninggalkan trauma mendalam di antara komunitas sepak bola setempat, yang kebanyakan terdiri dari warga sekitar yang menganggap lapangan sebagai tempat berkumpul dan berolahraga.

Komunitas setempat kini tengah mempertimbangkan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan selama latihan dan pertandingan sepak bola. Beberapa anggota komunitas bahkan mendesak adanya patroli keamanan rutin di sekitar area lapangan guna meminimalisir risiko serupa terulang.

Peristiwa mengenaskan ini mengingatkan kita semua akan pentingnya memastikan keselamatan dan keamanan di setiap kegiatan, terutama yang melibatkan banyak orang. Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan akibat peluru nyasar yang sering kali terjadi akibat kecerobohan penggunaan senjata api, baik legal maupun ilegal.

Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini serta mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan. Dengan demikian, apa yang menimpa Ponisin diharap bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar lebih waspada dan berhati-hati dalam menggunakan senjata api.
 

Terkini