Surabaya Menuju Kota Kelas Dunia: Pinjaman sebagai Pilar Infrastruktur Modern

Senin, 03 Maret 2025 | 10:29:09 WIB
Surabaya Menuju Kota Kelas Dunia: Pinjaman sebagai Pilar Infrastruktur Modern

JAKARTA - Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, tengah merancang langkah strategis untuk menjadi kota kelas dunia dengan memfokuskan perhatian pada pengembangan infrastruktur modern. Upaya ini tentunya tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki aspek estetika kota, tetapi juga difokuskan untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Surabaya kian giat mencari solusi keuangan guna mempercepat pembangunan infrastruktur dengan memanfaatkan pinjaman sebagai salah satu sumber pendanaan. Dengan populasi yang lebih dari tiga juta jiwa, Surabaya menghadapi tantangan utama berupa keterbatasan anggaran. Pinjaman dinilai sebagai langkah tepat untuk memaksimalkan peluang dan manfaat bagi warga kota.

"Pinjaman bukan hanya utang semata, tetapi lebih sebagai investasi jangka panjang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Surabaya," kata Wali Kota Surabaya, penggagas ide ini. Sejumlah proyek infrastruktur yang didanai dari pinjaman termasuk proyek-proyek ambisius seperti Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT), dan pembangunan RSUD Surabaya Selatan, sebagaimana dilaporkan oleh Jawa Pos pada tahun 2024.

Infrastruktur untuk Menarik Investasi

Pemerintah Surabaya yakin bahwa infrastruktur yang modern dan memadai akan menjadi magnet kuat untuk para investor. Hal ini memungkinkan pertumbuhan ekonomi kota yang lebih cepat dan berkelanjutan, sejalan dengan SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) dan SDG 8 (Decent Work and Economic Growth). Dengan infrastruktur yang kokoh, Surabaya berharap dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup warganya.

Surabaya juga belajar dari pengalaman kota-kota maju lain, seperti New York di Amerika Serikat, yang telah lama memanfaatkan obligasi kota untuk mendanai berbagai proyek infrastruktur termasuk perbaikan jalan, jembatan, dan sistem distribusi air. Dengan peringkat kredit yang kuat, New York mampu mengakses pinjaman dengan suku bunga rendah, memastikan pembangunan infrastruktur berlangsung secara efisien dan berkelanjutan. "Surabaya bisa seperti New York, dengan manajemen keuangan yang baik dan perencanaan yang matang," tambah Wali Kota.

Sinergi dengan SDGs

Tak dapat dipungkiri, pembangunan infrastruktur di Surabaya ini juga bagian dari usaha nyata untuk mewujudkan beberapa poin SDGs lainnya, seperti akses air bersih dan sanitasi yang layak (SDG 6) serta energi bersih yang terjangkau (SDG 7). Penggunaan pinjaman luar negeri maupun dari institusi finansial internasional, tentunya disertai dengan perencanaan matang agar sinkron dengan pencapaian binis-ponis SDGs tersebut.

Dengan demikian, pemerintah kota memastikan bahwa setiap proyek yang dilaksanakan tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga menitikberatkan pada kontribusi terhadap pencapaian SDGs. "Kami ingin setiap langkah yang diambil tak hanya menguntungkan kota, tetapi juga mendukung lingkungan global," ujar pejabat tinggi Pemkot Surabaya.

Tantangan dan Peluang

Meski pinjaman dianggap menjadi solusi untuk mengatasi kendala finansial, namun pemerintah kota juga memperhatikan berbagai potensi tantangan yang mungkin muncul, termasuk manajemen utang yang harus dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab. Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan terkait dampak pembangunan terhadap lingkungan dan sosial di masyarakat.

Di sisi lain, peluang besar menanti Surabaya sebagai kota yang mampu menjadi contoh dalam memadukan antara kepentingan pembangunan infrastruktur dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang diusung SDGs. Dengan prestasi tersebut, Surabaya tidak hanya akan menduduki posisi kota kelas dunia tetapi juga menjadi teladan kebijakan pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional maupun internasional.

Surabaya sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi kota kelas dunia, dengan menggunakan strategi pinjaman untuk membangun infrastruktur modern yang memadai. Keberhasilan langkah ini akan sangat bergantung pada kemampuan manajemen kota dalam mengelola dana pinjaman secara efisien dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi warganya serta kontriibusi positif terhadap lingkungan dunia.

Terkini