KEK Kendal Memikat Investasi Rp 141 Triliun: 39 Investor dari China

Kamis, 27 Februari 2025 | 19:47:22 WIB
KEK Kendal Memikat Investasi Rp 141 Triliun: 39 Investor dari China

Jakarta - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, yang berlokasi strategis di Jawa Tengah, mencatatkan angka investasi spektakuler senilai Rp 141 triliun dalam delapan tahun terakhir, sejak didirikan pada 2016 hingga 2024. Kesuksesan ini menegaskan posisi KEK Kendal sebagai magnet investasi di Indonesia, terutama bagi investor asing, dengan 39% pendanaan berasal dari China.

Dengan dorongan dari pemerintah melalui insentif fiskal seperti tax holiday dan tax allowance, KEK Kendal telah berubah menjadi ladang subur bagi berbagai sektor industri. Dari sektor fashion, furniture, alas kaki, otomotif hingga elektronik, para investor menemukan peluang cerah untuk berkembang. Juliani Kusumaningrum, Executive Director KEK Kendal, memaparkan hal ini dalam acara yang digelar untuk media di Menara Batavia, Jakarta Pusat. "Investasi yang berhasil ditarik mencapai Rp 141 triliun, dengan Rp 86 triliun yang sudah terealisasi. Angka ini tentunya akan terus bergeser seiring berjalannya waktu karena proses yang dibutuhkan para investor untuk beradaptasi dan memulai operasi di Indonesia," jelasnya.

Pertumbuhan investasi tersebut tidak hanya menarik minat pengusaha dalam negeri tetapi juga membangkitkan minat yang signifikan dari luar negeri. Hingga saat ini, ada 124 perusahaan yang telah memilih KEK Kendal sebagai tempat beroperasi, dengan 39% dari keseluruhan investor berasal dari China. Selebihnya terdiri dari investor domestik Indonesia dan negara lain seperti Hong Kong, Korea Selatan, hingga Jerman.

Puncak dari peningkatan jumlah investor terjadi pada periode 2023-2024, di mana banyak perusahaan melakukan relokasi atau berencana memperluas usahanya di kawasan ini. Lokasi KEK Kendal yang hanya 25 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang, memberikan keuntungan logistik yang signifikan. Dengan akses yang dapat ditempuh hanya dalam 35 menit, kawasan ini semakin menggiurkan bagi para investor yang mementingkan efisiensi pengiriman dan distribusi.

Sebagai dampak dari kesuksesan investasi ini, KEK Kendal tak hanya berperan sebagai penggerak ekonomi tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja yang signifikan. Tercatat, hingga tahun 2024, sebanyak 61.984 tenaga kerja telah terserap dalam industri yang beroperasi di kawasan ini. Angka tenaga kerja terus bertambah, dengan 17.635 orang dipekerjakan hanya pada tahun 2024 saja. Kondisi ini menunjukkan kontribusi nyata KEK Kendal dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Kehadiran berbagai perusahaan di KEK Kendal juga mendorong perkembangan infrastruktur di area sekitarnya, menjadikannya lebih fasilitatif untuk pengembangan bisnis dan industrialisasi. Ini sejalan dengan rencana jangka panjang pemerintah untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Pemerintah optimistis bahwa dengan pengembangan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, KEK Kendal akan mampu mendatangkan lebih banyak investasi dan membawa dampak positif yang lebih luas pada perekonomian nasional.

Dari sisi regulasi, pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan meminimalisir hambatan birokrasi dan menyediakan fasilitas perizinan yang lebih ramah kepada investor. Insentif yang ditawarkan kepada perusahaan yang memenuhi syarat investasi minimum Rp 100 miliar di KEK Kendal ini menjadi daya tarik tersendiri.

Terkini