JAKARTA - Perubahan cuaca yang tidak menentu terus mengintai aktivitas para nelayan di wilayah Maros, terutama saat cuaca ekstrem melanda. Hal ini menuntut perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Maros untuk melindungi para nelayan dari risiko yang dapat merenggut jiwa. Upaya penyelamatan tersebut dilakukan dengan mengimbau para nelayan untuk senantiasa waspada dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaut.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maros, Muhadir, cuaca ekstrem tidak hanya berdampak pada keselamatan nelayan di laut, tetapi juga berimbas pada penurunan jumlah pedagang ikan di pasar.
"Dampak dari cuaca ekstrem juga mempengaruhi penurunan jumlah pedagang ikan. Justru kita sampaikan kepada nelayan jangan keluar untuk melaut guna menghindari dampak yang tidak diinginkan," jelas Muhadir pada Selasa, 25 Februari 2025.
Di tengah ancaman cuaca yang kian mengkhawatirkan, langkah konkret telah diambil oleh Pemkab Maros dengan mendaftarkan para nelayan ke dalam program asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan perlindungan asuransi bagi nelayan selama mereka menjalankan aktivitas menangkap ikan di laut, yang memiliki risiko tinggi.
Sejak tahun 2022, 2023, hingga 2024, Pemkab Maros telah aktif mendaftarkan para nelayan ke dalam jaminan BPJS Ketenagakerjaan. Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi tameng bagi para nelayan jika terjadi kecelakaan atau insiden lain saat berlayar.
"Mulai tahun 2022, 2023 hingga 2024 lalu, Pemkab Maros telah mendaftarkan para nelayan ke asuransi jaminan BPJS Ketenagakerjaan, guna memberikan perlindungan asuransi selama mereka melakukan aktivitas menangkap ikan di laut," ungkap Muhadir.
Keputusan ini menjadi angin segar bagi para nelayan yang kerap merasa khawatir dengan risiko yang mereka hadapi di tengah ganasnya lautan. Antusiasme ini terlihat dari respons positif komunitas nelayan di empat kecamatan pesisir Maros, yaitu Kecamatan Marusu, Maros Baru, Lau, dan Bontoa. Keempat kecamatan ini memang terkenal sebagai pusat kegiatan penangkapan ikan di Kabupaten Maros dan memiliki jumlah nelayan yang cukup besar.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Maros karena telah memberikan perhatian khusus kepada kami para nelayan. Dengan adanya asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan, kami merasa lebih aman dan terlindungi saat melaut," ujar salah satu nelayan dari Kecamatan Bontoa.
Pemerintah Kabupaten Maros menyadari betapa pentingnya peran nelayan dalam menjaga ketahanan pangan, terutama dalam hal suplai ikan segar untuk masyarakat. Dengan demikian, memberikan mereka perlindungan maksimal adalah salah satu langkah strategis untuk menjaga kesinambungan sektor perikanan yang merupakan tulang punggung ekonomi daerah.
Tak hanya itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para nelayan akan pentingnya memiliki perlindungan asuransi. Diharapkan, kedepannya kesadaran ini dapat merambah pada aspek keselamatan kerja lainnya di kalangan masyarakat maritim.
Dengan semakin meningkatnya frekuensi perubahan iklim dan cuaca ekstrem, penting bagi para nelayan untuk memiliki dukungan penuh dari pemerintah dan juga komunitas. Langkah Pemkab Maros memberikan perlindungan asuransi melalui BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu wujud nyata dari perhatian tersebut. Ini tidak hanya memberikan perlindungan bagi para nelayan dan keluarga mereka, tetapi juga menjadi salah satu upaya untuk menjamin keberlanjutan kegiatan perikanan di wilayah Maros yang kaya potensi maritim.
Dengan perlindungan dan dukungan yang telah diberikan, para nelayan diharap dapat tetap fokus dalam menjalankan aktivitasnya tanpa harus dibebani oleh rasa cemas yang berlebihan akan keselamatan dan kesejahteraan mereka di kemudian hari. Ini adalah langkah penting yang mendukung visi besar dalam mewujudkan masyarakat maritim yang kuat, sejahtera, dan berkelanjutan di Kabupaten Maros.