JAKARTA - Pada tanggal Kamis, dua puluh Februari, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin secara resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang untuk periode 2025–2030. Pelantikan dilakukan oleh Presiden Prabowo di Istana Presiden, menandai awal dari perjalanan baru bagi Kota Semarang yang semakin hebat. Dengan komitmen yang kuat untuk melayani masyarakat, duet kepemimpinan ini siap untuk "tancap gas" dalam mewujudkan visi dan misi yang telah mereka rancang dengan matang.
Visi yang diusung oleh Agustin-Iswar adalah menjadikan Kota Semarang sebagai Pusat Ekonomi yang Maju, Berkeadilan Sosial, Lestari, dan Inklusif. Fokus utama adalah menjadikan Semarang sebagai pusat pendidikan, kesehatan, perdagangan, ekonomi kreatif, jasa, logistik, wisata, dan bisnis yang saling terintegrasi. Selain itu, visi ini juga menekankan pembangunan yang adaptif dan kolaboratif dengan mengedepankan aspek keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam konteks pembangunan yang Lestari, Agustin-Iswar berkomitmen untuk menitikberatkan pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat, serta mengorientasikan usaha mereka pada perlindungan dan perbaikan lingkungan alam yang berkelanjutan. "Kami berkomitmen bahwa APBD Kota Semarang harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan rakyat," ungkap Agustin dalam pernyataannya pada Kamis malam.
Pembangunan Inklusif juga menjadi bagian penting dari visi, di mana Agustin-Iswar berencana melibatkan semua kelompok masyarakat dalam pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkebudayaan, tanpa meninggalkan salah satu pun. Ini merupakan langkah penting untuk menyatukan semua elemen masyarakat dalam pembangunan Semarang yang lebih hebat.
Misi Komprehensif untuk Masa Depan Semarang
Untuk mencapai visi ini, Agustin-Iswar memiliki misi komprehensif yang mencakup pemerataan pendidikan, kesejahteraan sosial masyarakat yang toleran, dan pembangunan manusia. Misi lainnya termasuk peningkatan kesehatan seluruh warga masyarakat, pengembangan infrastruktur kota yang saling terhubung, serta pemenuhan kebutuhan dasar seperti papan, sandang, dan pangan.
Mereka juga berfokus pada pembentukan perekonomian yang inklusif dan kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal, khususnya melalui pengembangan ekonomi kreatif. Dalam hal pelayanan publik, mereka berkomitmen untuk memberikan layanan yang bersih dan berkualitas, serta memastikan kualitas lingkungan kota yang baik dan pengendalian banjir-rob.
Setelah dilantik, Agustin menegaskan bahwa amanah yang diberikan oleh warga Kota Semarang adalah tanggung jawab besar yang siap ia emban dengan sepenuh hati. Bersama Iswar, ia bertekad untuk segera melaksanakan program-program di awal masa jabatan mereka, salah satunya melalui rapat terbatas dengan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menentukan program kerja 100 hari pertama.
Lebih lanjut, Agustin optimis bahwa penyaluran dana RT sebesar Rp 25 juta per tahun dapat terealisasi pada tahun ini, meskipun Pemkot Semarang harus berhadapan dengan efisiensi anggaran. "Nanti habis retreat kita akan bahas, kita akan dikeluarkan Perwal-nya. Setelah itu mungkin RPJM dulu baru perubahan anggaran baru kita luncurkan," jelasnya.
Mengatasi Tantangan dengan Bijaksana
Iswar Aminuddin, sebagai Wakil Wali Kota Semarang, menambahkan bahwa efisiensi anggaran adalah kebijakan langsung dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, pihaknya akan memantau keadaan dengan cermat agar hak masyarakat tetap terjamin. "Sambil apa nanti kita akan melihat apa yang bisa kita lakukan untuk paling tidak meminimalisir kerugian masyarakat atau hak masyarakat yang sudah ditetapkan teman-teman DPR," ungkapnya.
Melihat ke depan, Iswar menekankan pentingnya kerja sama dan solidaritas antar warga untuk mencapai cita-cita bersama dalam lima tahun mendatang. "Ke depan saya dengan Bu Agustin kita harus bersama-sama, saya harus garis bawahi, siapapun dia, siapapun mereka warga Kota Semarang harus kita bersama-sama nyengkuyung," pungkas Iswar.
Dengan tekad dan visi yang kuat, Agustin-Iswar siap memimpin Semarang menuju masa depan yang lebih baik, menempatkan kesejahteraan warga sebagai prioritas utama dalam setiap kebijakan dan program yang dijalankan.