JAKARTA - AS Roma berhasil meraih kemenangan penting saat bertandang ke markas Parma pada Senin 17 Februari 2025 dini hari WIB. Gol tunggal dari Matias Soule memastikan kemenangan tipis 1-0 bagi Il Lupo, sekaligus memicu pemecatan pelatih Parma, Fabio Pecchia. Kemenangan ini menjadi yang ketiga secara beruntun bagi AS Roma di laga tandang, namun bagi Pecchia, hasil buruk ini menjadi akhir dari kariernya di klub.
Kekalahan di kandang sendiri membuat posisi Parma semakin terjepit di zona degradasi. Saat ini, tim yang bermarkas di Emilia-Romagna tersebut berada di peringkat 18 dengan hanya mengumpulkan 20 poin dari 24 pertandingan. Setelah serangkaian hasil mengecewakan, manajemen Parma akhirnya memutuskan untuk memecat Pecchia. "Setelah kekalahan ini, kami tidak punya pilihan lain. Kami harus mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan tim," ungkap sumber dari manajemen Parma.
Kekalahan melawan AS Roma bukanlah yang pertama bagi Parma dalam beberapa pekan terakhir. Tim ini telah mengalami penurunan performa yang signifikan setelah awal musim yang menjanjikan. Pecchia, yang sebelumnya diharapkan dapat membawa tim meraih kesuksesan, kini harus menanggung akibat dari hasil buruk yang didapat. "Kami sangat menghargai kerja keras Fabio, tetapi hasil di lapangan tidak bisa diabaikan," tambah sumber tersebut.
- Baca Juga Menjelajahi Legenda Kuliner Malam Malang
Kemenangan AS Roma di Stadio Ennio Tardini ini juga menjadi catatan penting bagi pelatih Claudio Ranieri. Di bawah kepemimpinannya, AS Roma menunjukkan performa yang semakin baik, dan kemenangan ini semakin memperkuat posisinya sebagai pelatih. Ranieri, yang sebelumnya dikenal sebagai pelatih sukses di berbagai klub Eropa, kini berusaha membangun kembali reputasinya di Italia. "Kami bekerja keras untuk mencapai hasil ini, dan saya bangga dengan tim," ujar Ranieri setelah pertandingan.
Sementara itu, situasi di Parma semakin memanas. Pemecatan Pecchia diharapkan dapat memberikan dorongan baru bagi tim untuk keluar dari zona degradasi. Namun, tantangan besar menanti klub ini, mengingat mereka harus segera menemukan pengganti yang tepat untuk memimpin tim dalam sisa musim. "Kami akan segera mencari pelatih baru yang dapat membawa perubahan positif," tegas manajemen Parma.
Kekalahan ini juga menjadi sorotan bagi para penggemar sepak bola Italia, yang melihat bahwa kompetisi semakin ketat. Dengan beberapa tim yang berjuang untuk menghindari degradasi, setiap pertandingan menjadi krusial. "Liga Italia semakin menarik, dan setiap hasil bisa mengubah segalanya," kata seorang pengamat sepak bola.
Di sisi lain, AS Roma tidak hanya merayakan kemenangan ini, tetapi juga bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya. Dengan performa yang semakin meningkat, mereka berharap dapat bersaing di papan atas klasemen. "Kami ingin terus melanjutkan tren positif ini dan meraih lebih banyak kemenangan," tambah Ranieri.
Kemenangan ini juga menjadi momentum bagi AS Roma untuk memperkuat skuad mereka di bursa transfer. Klub ini dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk mempermanenkan status Alexis Saelemaekers dari AC Milan, yang telah memberikan kontribusi signifikan sejak bergabung. "Kami ingin mempertahankan pemain yang berpengaruh dalam tim," ungkap sumber dari manajemen AS Roma.
Dengan pemecatan Pecchia dan kemenangan AS Roma, Liga Italia semakin menarik untuk diikuti. Setiap pertandingan kini menjadi sangat penting, baik untuk tim yang berjuang di papan atas maupun yang berusaha menghindari degradasi. "Kami akan terus berjuang hingga akhir musim," tutup Ranieri, menegaskan komitmennya untuk membawa AS Roma meraih kesuksesan.
Kemenangan AS Roma atas Parma dan pemecatan Fabio Pecchia menjadi gambaran nyata dari dinamika yang terjadi di Liga Italia. Dengan kompetisi yang semakin ketat, setiap tim harus berjuang keras untuk mencapai tujuan mereka, baik itu untuk meraih gelar juara atau menghindari degradasi. Liga Italia, dengan segala drama dan ketegangannya, tetap menjadi salah satu liga paling menarik di Eropa.