Presiden Prabowo Subianto Dorong Hilirisasi dengan 15 Megaproyek Baru di 2025

Selasa, 18 Februari 2025 | 09:48:42 WIB
Presiden Prabowo Subianto Dorong Hilirisasi dengan 15 Megaproyek Baru di 2025

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa pemerintahannya akan melanjutkan dan mempercepat program hilirisasi seperti yang telah dilakukan oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. Dalam pidatonya pada perayaan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Februari, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menggelar hilirisasi lebih kuat dengan merencanakan 15 megaproyek baru di tahun ini.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar yang dirancang untuk memaksimalkan potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia agar dapat memberikan dampak kesejahteraan yang lebih besar bagi masyarakat. "Kita harus memastikan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kemakmuran rakyat," ujar Prabowo di depan ribuan kader Gerindra dan tamu undangan, termasuk mantan Presiden Joko Widodo.

Program hilirisasi ini diharapkan dapat memperkuat sektor industri tanah air dan meningkatkan nilai tambah produk-produk dalam negeri. Prabowo menekankan pentingnya pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi agar dapat mendominasi pasar internasional dengan produk-produk berkualitas tinggi hasil karya bangsa sendiri. "Indonesia harus menjadi produsen, bukan sekadar pengeksor bahan mentah," tegasnya.

Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa Kabinet Merah Putih (KMP), yang dipimpinnya, akan mengadopsi prinsip keterbukaan terhadap investasi dari berbagai sumber, namun tetap menjaga kedaulatan dan tidak bersifat memaksa. "Investasi asing harus menguntungkan kedua belah pihak. Kita terbuka, namun kedaulatan ekonomi tetap yang utama," ujar Prabowo dalam pidatonya.

Terkait 15 megaproyek hilirisasi, pemerintah berencana mengembangkan industri yang memanfaatkan sumber daya lokal seperti nikel, bauksit, dan kelapa sawit. Proyek-proyek ini diperkirakan akan membuka lapangan pekerjaan baru dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Prabowo juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menjalin kerja sama dengan pihak swasta dan mendorong mereka untuk berperan aktif dalam pengembangan proyek-proyek hilirisasi ini. Kerja sama ini diyakini dapat mempercepat transfer teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Sementara itu, mantan Presiden Joko Widodo yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan dukungannya terhadap langkah yang diambil oleh Prabowo. Jokowi menekankan pentingnya kesinambungan kebijakan dalam memajukan ekonomi nasional. "Saya mendukung penuh upaya pemerintah untuk melanjutkan dan meningkatkan hilirisasi. Ini adalah jalan terbaik untuk mengoptimalkan kekayaan alam kita," kata Jokowi.

Dalam pidatonya, Prabowo juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bekerja sama dalam mewujudkan visi kesejahteraan Indonesia. Ia menekankan bahwa keberhasilan hilirisasi tidak hanya bergantung pada peran pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan dari masyarakat dan pelaku industri. "Kesuksesan ini adalah tanggung jawab bersama. Dengan bersatu, kita pasti bisa mencapai kemandirian ekonomi sejati," pungkasnya.

Dengan ambisi melanjutkan program hilirisasi dan menghadirkan 15 megaproyek baru, pemerintahan Prabowo berharap dapat membangun perekonomian Indonesia yang lebih solid, berkelanjutan, dan mandiri. Langkah ini diyakini dapat membantu Indonesia mencapai target menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Namun, tantangan dalam implementasi proyek ini juga harus diwaspadai, termasuk koordinasi lintas sektor dan pengawasan ketat agar proyek berjalan sesuai rencana. Meski demikian, dengan komitmen kuat dari pemerintah dan dukungan masyarakat, hilirisasi di 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi nasional.

Terkini