Saham Melaju Pesat: Beberapa Saham Catat Kenaikan Signifikan hingga ARA

Senin, 17 Februari 2025 | 16:07:12 WIB
Saham Melaju Pesat: Beberapa Saham Catat Kenaikan Signifikan hingga ARA

JAKARTA - Awal minggu ini menjadi sorotan bagi para pelaku pasar modal, terutama bagi mereka yang berkecimpung di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penutupan sesi I di hari Senin 17 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak kenaikan signifikan dengan melonjak sebanyak 140,6 poin, atau 2,12%, sehingga mencapai level 6.779,1. Kenaikan ini tidak hanya membawa angin segar bagi IHSG tetapi juga bagi deretan saham yang mencatatkan kinerja impresif, beberapa di antaranya bahkan mencapai batas auto rejection atas (ARA).

Saham-saham yang berlari kencang tersebut juga tercatat dalam daftar top gainers, yang mengalami lonjakan hingga 34%. Salah satu yang paling menonjol adalah PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) yang melejit hingga 34,5%, mencapai batas ARA. “Kenaikan harga saham ini menunjukkan respon positif pasar terhadap ekspektasi pertumbuhan perusahaan,” kata Analis Pasar Modal, Ari Wibowo.

Tidak hanya PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), saham PT Champ Resto Indonesia Tbk (CHAMP) juga menunjukkan lompatan besar dengan peningkatan 23,3%. Sementara itu, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) tak kalah kuat dengan lonjakan sebesar 20%. "Investor tampak yakin dengan potensi pertumbuhan CHAMP dan PMMP di tengah persaingan pasar yang ketat," tambah Ari.

Lebih lanjut, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) turut terkerek sebanyak 19,8%. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya kepercayaan investor terhadap strategi ekspansi yang agresif dari manajemen perusahaan tersebut. "RATU menunjukkan kapasitas untuk berkembang dengan strategi jangka panjang yang menjanjikan," ungkap Direktur Keuangan RATU, Budi Santoso.

Selain itu, saham PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) juga berhasil naik sebesar 17,2%. Kinerja positif ini dipandang sebagai respons positif pasar terhadap langkah diversifikasi usaha yang dilakukan perusahaan. "Diversifikasi usaha adalah kunci untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global," ujar CEO WAPO, Lestari Sianturi.

Di tengah euforia kenaikan saham dalam negeri, indeks saham di Asia bergerak bervariasi. Straits Times (Singapura) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,4%, sementara Nikkei (Jepang) menguat 0,09%. Namun, tidak semua pasar saham di Asia menunjukkan tren positif. Indeks Shanghai (China) mengalami penurunan sebanyak 0,3% dan Hang Seng (Hong Kong) bahkan merosot hingga 1%.

Sejak akhir tahun lalu, beberapa faktor global seperti inflasi, suku bunga, dan ketidakpastian geopolitik telah memengaruhi pasar saham secara global. Namun, kinerja IHSG kali ini menunjukkan bahwa beberapa sektor di Indonesia masih memiliki daya tarik yang kuat bagi investor. Mengingat saat ini banyak investor yang mencari peluang emas untuk menanamkan modal, perkembangan semacam ini tentu menjadi perhatian utama.

Meskipun terdapat tantangan global, peningkatan IHSG dan saham-saham utama menunjukkan ketahanan ekonomi dalam negeri serta optimisme pelaku pasar terhadap kebijakan dan perkembangan bisnis yang ada. Penutupan sesi I yang positif ini diharapkan dapat berlanjut hingga penutupan sesi perdagangan selanjutnya.

Dengan adanya kenaikan signifikan di IHSG, diharapkan momentum ini dapat tetap terjaga. Para pelaku pasar diimbau untuk tetap waspada dan melakukan analisis mendalam terhadap perkembangan pasar dan ekonominya.

“Penguatan pasar saham harus disikapi dengan bijak, selalu perhatikan fundamental dari setiap emiten dan waspada terhadap sentimen eksternal yang dapat memengaruhi pasar,” pungkas Ari Wibowo, mengingatkan para investor agar tidak terlena dengan euforia sesaat.

Di tengah dinamika pasar tersebut, perhatian lebih terhadap tren dan sentimen pasar akan menjadi elemen penting bagi para investor dalam membuat keputusan investasi yang bijak dan menguntungkan.

Terkini